MAKASSAR | SUARAHAM – Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Olahraga & Kesehatan (AMORAS) UNM menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor DPRD Sulawesi Selatan pada Kamis, 20 Maret 2025.
Aksi ini sempat menutup sebagian jalan dari arah Urip Sumoharjo menuju Flyover, menyebabkan kemacetan yang cukup parah.
Di tengah guyuran hujan, para mahasiswa membakar ban bekas serta memblokade jalan dengan mobil kontainer yang dijadikan sebagai panggung orasi.
Mereka menyuarakan penolakan terhadap Rancangan Undang-Undang (RUU) TNI, yang dinilai sebagai ancaman terhadap cita-cita reformasi karena berpotensi membuka ruang bagi kembalinya militerisme dalam kehidupan bernegara.
Jenderal Lapangan AMORAS UNM, Amirullah Arramadhani, menegaskan bahwa demonstrasi ini adalah bentuk protes terhadap RUU TNI dan potensi kebangkitan Dwifungsi ABRI.
“RUU TNI ini bermasalah, terutama pasal-pasal yang memungkinkan prajurit aktif menduduki jabatan publik. Selain itu, operasi militer selain perang yang dapat dilakukan tanpa kontrol sipil semakin mengkhawatirkan. Ini membuka jalan bagi militer untuk kembali mendapatkan hak-hak istimewa seperti di masa lalu,” ujarnya.
Amirullah juga menyoroti Pasal 47 dalam RUU TNI, yang dinilai bisa memperbesar peran militer dalam ranah sipil, politik, dan bisnis.
“Kami kecewa karena RUU ini berpotensi menjadikan militer kembali memiliki kontrol besar terhadap kebijakan negara. Jika disahkan, ini akan membawa Indonesia mundur ke era Orde Baru, di mana militer memiliki peran dominan dan banyak terjadi pelanggaran HAM,” tambahnya.
Koordinator Lapangan, Akbar, dalam orasinya juga menegaskan bahwa militer harus tetap berada di bawah kontrol sipil sebagaimana prinsip negara demokratis.
“Kami menolak segala bentuk upaya yang bisa menghidupkan kembali pemerintahan yang menebar ketakutan. TNI harus tetap difungsikan sebagai penjaga kedaulatan negara, bukan sebagai alat politik,” tegasnya.
Sebagai bentuk tekanan, Amirullah menegaskan bahwa gelombang aksi akan terus berlanjut jika tuntutan mereka tidak didengar.
“Jika DPRD Sulawesi Selatan tidak menerima tuntutan kami, kami akan kembali turun ke jalan dengan massa yang lebih besar,” tegasnya.
Tuntutan AMORAS UNM dalam Aksi Ini:
Tolak RUU TNI dan Dwifungsi ABRI
Efisiensi anggaran bukan solusi
Tolak MBG / Wujudkan pendidikan gratis
Tegakkan supremasi sipil
Sahkan RUU Perampasan Aset
Prioritaskan kesehatan masyarakat
Tolak privatisasi BUMN strategis
Stop tindakan represif aparat kepolisian
Wujudkan reforma agraria
Bayarkan tunjangan tenaga pendidik
Aksi ini menjadi salah satu gelombang protes yang terus berkembang di berbagai daerah, menuntut agar pemerintah tidak mengesahkan regulasi yang dinilai bertentangan dengan semangat reformasi.