RAGAM  

Karang Taruna Tantang Karutan, Zulkifli: Bukti Saya Kuat Soal Peredaran HP di Rutan, Jangan Buat Pencitraan!

MAKASSAR I SUARAHAM – Ketua Karang Taruna Makassar, Muhammad Zulkifli, menantang Kepala Rumah Tahanan (Karutan) Makassar untuk membuktikan klaim bahwa tidak perlakuan istimewa apa lagi ada peredaran HP di dalam rutan. Zulkifli bahkan bersedia mempertaruhkan apapun jika tuduhannya tidak terbukti

“Saya tantang Karutan Makassar. Jika saya bisa membuktikan adanya HP di dalam rutan, maka dia harus mundur dari jabatannya dan keluar dari ASN. Begitu juga dengan petugas-petugasnya yang terlibat harus diganti semua. Jika saya salah, saya siap bertanggung jawab,” tegas Zulkifli.

Menurutnya, pada hari yang sama dengan rilis pernyataan pihak rutan yang menyebut tidak ada HP, ia justru memiliki bukti sebaliknya. “Saya punya bukti rekaman, video, dan saksi termasuk saksi seorang aparat yang bisa menunjukkan adanya penggunaan HP oleh warga binaan,” katanya.

Lebih lanjut, Zulkifli menantang Karutan untuk bersama-sama berangkat ke Jakarta dan membuktikan temuan ini langsung di hadapan Menteri Pemasyarakatan.

“Jika dia berani, ayo kita bawa saksi, bukti, dan semua pihak yang mengetahui kebenarannya. Saya yang akan membiayai tiket pesawatnya Karutan, jadi kalau setuju maka silahkan karutan buat pernyataan terbuka juga”. tambahnya.

Zulkifli menyoroti lemahnya pengawasan di Rutan Makassar bahkan lapas yang menurutnya gagal memberikan efek jera bagi narapidana.

Seharusnya rutan ataupun lapas kata Zulkifli menjadi tempat pembinaan, sekaligus tempat untuk mensukseskan upaya pemerintah memberi efek jera kepada pelaku kejahatan bukan malah menghacurkan tujuan itu dan menjadikan rutan sebagai tempat yang nyaman bagi pelaku kejahatan.

Dirinyapun sangat kecewa Karna polisi susah susah menangkap, jaksa sudah memberi tuntutan, hakim sudah memberi vonis dengan harapan agar pelaku bisa jera dan merenungi kesalahannya.

“Semua itu malah dihancurkan oleh ketidak becusan petugas rutan ataupun lapas dalam mengawasi warga binaan sehingga mereka yang dulunya di tangkap karna melakukan bisnis kejahatan malah menjadikan rutan atau lapas sebagai tempat paling aman untuk kembali mengendalikan bisnis jahat itu dari dalam penjara termasuk bisnis narkoba.,” ujarnya.

Ia juga menyinggung kasus besar seperti Freddy Budiman, di mana narkoba tetap bisa diedarkan karena akses komunikasi yang tidak terputus dari dalam penjara

“Kalau pemerintah serius ingin menghentikan kejahatan di dalam rutan, maka pastikan tidak perlakuan khusus termasuk peredaran alat komunikasi ilegal di dalam rutan ataupun lapas kecuali tegas,” tegasnya.

Zulkifli berharap Menteri Pemasyarakatan turun tangan langsung untuk menangani permasalahan ini.

“Saya tidak ingin bicara dengan Kanwil, karena bisa saja ada kongkalikong antara mereka. Saya ingin pembuktian ini langsung dihadapan menteri terkait ini, termasuk Mentri Menkopolhukam agar ada tindakan tegas, termasuk pencopotan pejabat yang lalai dalam tugasnya,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *