RAGAM  

“Tetap Tersenyum di Dunia yang Sakit: Persembahan Terbaru dari Stupid Twelfth”

MAROS | SUARAHAM – Selamat pagi, siang, sore, dan malam. Tanpa mengurangi rasa hormat, perkenalkan kami, Stupid Twelfth, sebuah band yang berasal dari Maros, Sulawesi Selatan.

Bagi kami, karya adalah kekayaan intelektual. Ia mampu mewakili ekspresi, mengubah murung menjadi senyum, ketakutan menjadi keberanian, serta mata sayu menjadi penuh semangat.

Oleh karena itu, izinkan kami memperkenalkan single terbaru kami yang berjudul “Tetap Tersenyum di Dunia yang Sakit”. Lagu ini akan menjadi bagian dari album yang saat ini tengah kami garap. Berikut pengantar singkatnya:

“Ketika teriakan tak lagi terdengar, terombang-ambing di tengah gelombang kekacauan, terhantam tebing dan karang, masih adakah alasan untuk tetap tersenyum?” — Stupid Twelfth

Kami kembali menyapa para pendengar dengan “Tetap Tersenyum di Dunia yang Sakit”, sebuah lagu yang lahir dari pergulatan emosi dan membawa pesan harapan di tengah kepahitan hidup. Melalui melodi yang melankolis namun tetap menghangatkan, kami ingin menyampaikan bahwa meski dunia tak selalu ramah, kita masih punya alasan untuk bertahan—dan tersenyum.

Lagu ini adalah perjalanan dalam ruang jiwa yang sunyi. Pada verse pertama, pendengar diajak merasakan kelelahan seseorang yang terus berjalan meski langkahnya goyah.

Kemudian, pre-chorus mengajak kita untuk sejenak berhenti, menarik napas, dan mengendalikan kembali ritme hidup. Waktu terus bergerak, hidup tak berhenti menguji, tetapi ada satu hal yang tak bisa direnggut—cahaya yang tetap menembus di setiap celah.

Chorus menjadi puncak emosi. Dengan lirik yang mengalun seperti distorsi sunyi, lagu ini menegaskan bahwa tersenyum bukan berarti menyerah. Tersenyum adalah bentuk perlawanan, sebuah tameng bagi jiwa yang nyaris runtuh.

Pada post-chorus, terselip pengakuan pahit: terkadang kita merasa bodoh, membiarkan dunia menguasai kebahagiaan kita. Namun, adakah jalan lain? Ataukah satu-satunya cara bertahan adalah menerima luka, merangkulnya, dan tetap tersenyum di tengahnya?

Verse kedua membawa ajakan untuk bangkit, tidak membiarkan duka menelan diri. Lagu ini tidak mengajak kita berpura-pura bahagia, melainkan melihat dari sudut lain: bahwa di antara luka yang membekas, masih ada ruang untuk ketenangan, masih ada alasan untuk bertahan, masih ada tempat untuk berbagi senyum dan kasih.

“Tetap Tersenyum di Dunia yang Sakit” merupakan lagu ketujuh dalam perjalanan berkarya Stupid Twelfth, dan menjadi bagian dari debut album kami, “Butterfly Indiestortion”. Lagu ini sudah tersedia di berbagai platform streaming musik favorit Anda, seperti Apple Music, Spotify, Deezer, Joox, iHeartRadio, YouTube Music, SoundCloud, dan lain-lain.

Terima kasih yang mendalam kepada semua makhluk hidup di dunia ini atas dukungan dan energi positif yang telah dan terus kalian berikan. Kami berharap, ke depan kita tetap bisa berjalan berdampingan, mengubah murung menjadi senyum.

Selamat menjalani hari, para pendosa. Tetaplah berbuat baik hingga tak bersisa.

Untuk informasi lebih lanjut, silakan hubungi:
Nama: IDL
Email: stupidtwelfth@gmail.com
Instagram: @stupidtwelfth
Telepon: 0811-4439-393

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *