RAGAM  

Barang Haram Lolos, BMI: Investigasi, Evaluasi Sistem Keamanan Lapas Takalar dan Rutan Makassar

MAKASSAR I SUARAHAM – Ketua Brigade Muslim Indonesia (BMI), Muhammad Zulkifli, meminta pihak Lapas Takalar dan Polres Takalar untuk menyelidiki kebiasaan seorang narapidana yang nyaris menyelundupkan narkoba.

Ia menekankan perlunya evaluasi terhadap sistem pengamanan lapas, terutama dengan menelusuri riwayat napi tersebut dalam beberapa bulan terakhir, termasuk saat masih berada di rumah tahanan makassar (rutan).

“Jika melihat riwayat di lapas, sebelumnya napi ini pernah lolos dalam kasus penyelundupan tembakau gorilla. Maka saya rasa Lapas Takalar dan lapas lainnya harus segera berpikir untuk memperbaiki sistem pengamanan berlapis mereka,” ujar Zulkifli.

Menurutnya, pengamanan tidak boleh hanya terfokus pada pemeriksaan di pintu masuk saja. Ia menegaskan perlunya sistem pemantauan yang baik di setiap blok tahanan, terutama di blok narkotika.

“Jangan cuma di pintu masuk saja yang dikoreksi. Di blok masing-masing pun harus ada sistem pemantauan yang baik. Coba tanya, bagaimana cara mereka memantau tahanan 24 jam di blok narkoba?” lanjutnya.

Zulkifli juga menyoroti kemungkinan bahwa napi tersebut memiliki ketergantungan terhadap narkoba, sehingga penting bagi pihak Lapas Takalar dan Polres Takalar untuk menggali informasi mengenai kebiasaannya saat masih berada di rutan.

“Saya curiga hal ini juga sudah terjadi sejak mereka masih di rutan. Informasi ini penting sebagai bahan evaluasi bagi pihak rutan juga,” katanya.

Meski mengapresiasi keberhasilan penggagalan penyelundupan, Zulkifli menegaskan bahwa langkah tersebut tidak boleh berhenti di situ saja. Riwayat dan pola perilaku napi harus diperiksa untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang.

“Para pengedar narkoba itu adalah orang-orang yang tidak punya nurani. Demi uang, mereka siap menghancurkan siapa pun. Jadi jangan pernah bersikap lunak terhadap mereka,” tegasnya.

Ia pun meminta pihak terkait untuk segera melakukan perbaikan sistem pengamanan di lapas demi keselamatan generasi bangsa.

“Segeralah berbenah, ini demi keselamatan seluruh anak bangsa. Jadi malulah jika sistem keamanan harus didemo baru ada perbaikan,” pungkasnya.

Pembenahan sistem ini penting Kata Zul apalagi saat ini isu miring bahwa lapas dan rutan telah dianggap sebagai surga para pengedar narkoba dan passobis dalam melanjutkan aktivitas jahatnya

Sebelumnya Seorang narapidana di Lapas Takalar, Muhammad Iqbal, yang sebelumnya dipindahkan dari Rutan Makassar, tertangkap saat berusaha menyelundupkan tembakau Gorilla melalui istrinya.

Upaya penyelundupan barang terlarang ini bukan pertama kalinya dilakukan oleh pelaku. Sebelumnya, Muhammad Iqbal berhasil menyelundupkan tembakau Gorilla melalui istrinya lagi.

Namun, pada percobaan kedua, upaya tersebut digagalkan oleh petugas lapas, dan istrinya kini telah diproses hukum di Polres Takalar.

“Percobaan pertama berhasil, tetapi yang kedua berhasil digagalkan oleh petugas Lapas Takalar,” ujar Heince kepada Suaraham.com.

Lebih lanjut kata Heince Muhammad Iqbal telah menghuni Lapas Takalar selama satu bulan setelah dipindahkan dari Rutan Makassar.

Mengenai pemindahan tersebut, Haince menegaskan bahwa prosesnya telah sesuai dengan prosedur dan rekomendasi yang berlaku.

“Pemindahan dilakukan berdasarkan aturan dan rekomendasi, mengingat Rutan Makassar mengalami over kapasitas,” jelasnya.

Namun, terkait alasan spesifik pemindahan Muhammad Iqbal dari Rutan Makassar, Haince mengaku tidak mengetahui secara pasti apakah ada pelanggaran yang dilakukan sebelumnya.

Kasus penyelundupan tembakau Gorilla ini menjadi perhatian pihak lapas untuk meningkatkan pengawasan guna mencegah kejadian serupa di masa mendatang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *