Keluarga Tuntut Hukuman Mati bagi Oknum TNI AL Pembunuh Jurnalis Juwita

BANJARMASIN I SUARAHAM – Keluarga korban pembunuhan jurnalis muda Juwita (23) mendesak agar tersangka, Kelasi Satu Jumran, anggota TNI AL, dijatuhi hukuman mati.

Desakan ini disampaikan setelah mereka menyaksikan rekonstruksi 33 adegan pembunuhan yang berlangsung di lokasi kejadian, Jalan Trans Gunung Kupang, Cempaka, Banjarbaru, Sabtu (5/4).

“Dari reka ulang yang kami lihat, tersangka melakukan aksinya dengan tenang dan terencana.

Ini masuk kategori pembunuhan berencana dan pantas dihukum mati,” tegas kuasa hukum keluarga korban, Muhamad Pazri.

Tim hukum keluarga juga meminta Detasemen Polisi Militer Angkatan Laut (Denpomal) Banjarmasin mendalami sejumlah kejanggalan

Dalam rekonstruksi, termasuk soal rentang waktu pembunuhan yang dinilai terlalu singkat.

Menurut Pazri, pada hari kejadian, Sabtu 22 Maret 2025, korban diketahui terakhir bersama pelaku sekitar pukul 10.30 WITA.

Jasad korban ditemukan sekitar pukul 15.00 WITA oleh warga. Namun dalam rekonstruksi, penyidik tidak merinci secara jelas waktu setiap adegan.

“Ini harus ditelusuri lebih dalam, apakah benar Jumran pelaku tunggal atau ada pihak lain yang terlibat,” ujar Pazri.

Ia juga menyebut kemungkinan adanya petunjuk lain dari data digital seperti GPS mobil sewaan dan ponsel pelaku yang telah dihapus, namun masih bisa dipulihkan melalui digital forensik.

Rekonstruksi berlangsung selama lebih dari satu jam, menghadirkan satu saksi kunci serta tersangka Jumran yang memperagakan seluruh adegan.

Hingga kini, Denpomal Banjarmasin telah memeriksa 10 saksi dalam kasus ini.

Penerangan Lanal Banjarmasin menyebutkan, selanjutnya tersangka dan barang bukti akan diserahkan kepada Oditur Militer (ODMIL) untuk proses persidangan terbuka.

Tersangka Jumran sebelumnya bertugas di Lanal Balikpapan dan telah ditahan Denpomal Banjarmasin sejak 28 Maret 2025 selama 20 hari ke depan.

Korban Juwita merupakan jurnalis media daring lokal di Banjarbaru dan telah mengantongi sertifikat Uji Kompetensi Wartawan (UKW) muda.

Ia ditemukan meninggal dunia di tepi jalan bersama motornya. Awalnya diduga kecelakaan tunggal, namun luka lebam di leher serta hilangnya ponsel korban memunculkan dugaan kuat bahwa ia menjadi korban pembunuhan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *