RAGAM  

IPMIL Raya UNM Dorong Jiwa Wirausaha Mahasiswa Lewat Seminar Kewirausahaan

MAKASSAR | SUARAHAM – Ikatan Pelajar Mahasiswa Indonesia Luwu (IPMIL) Raya Universitas Negeri Makassar (UNM) sukses menggelar seminar kewirausahaan bertajuk “Membangun Mindset Entrepreneurial: Cerita, Strategi, dan Spirit Wirausaha” pada Sabtu (31/5) di Hotel Lamacca, Makassar.

Kegiatan yang dimulai pukul 14.00 WITA ini dihadiri oleh puluhan mahasiswa dari berbagai organisasi daerah (organda) di lingkungan UNM. Seminar ini menjadi ruang kolaboratif untuk menumbuhkan semangat serta wawasan kewirausahaan di kalangan generasi muda kampus.

Acara dibuka secara resmi oleh Dewan Pembina IPMIL Raya UNM, Prof. Dr. Jasruddin, M.Si. Dalam sambutannya, ia menekankan pentingnya membentuk pola pikir kreatif dan mandiri di kalangan mahasiswa.

“Hari ini, mahasiswa tidak cukup hanya mengandalkan capaian akademik. Mereka juga harus mampu melihat peluang dan mengembangkan potensi diri di dunia nyata, termasuk dalam bidang kewirausahaan,” ujar Prof. Jasruddin.

Seminar ini menghadirkan tiga narasumber inspiratif dari berbagai latar belakang. Hj. Asni, S.Pi., Anggota DPRD Provinsi Sulawesi Selatan dari Dapil XI (Luwu Raya), membuka sesi dengan penekanan pada pentingnya kepercayaan diri dan keberanian untuk memulai usaha.

Selanjutnya, Ratna Nilasari membagikan strategi praktis dalam membangun bisnis dari nol hingga mampu bersaing di pasar. Sementara itu, Ir. H. Hasbi Syamsu Ali, MM., Ketua BPW KKLR Sulawesi Selatan, menggarisbawahi pentingnya jaringan, kolaborasi, dan integritas dalam dunia wirausaha.

Dipandu oleh moderator Afdol Rusli, seminar berlangsung dinamis dan interaktif. Para peserta tidak hanya menyimak paparan para narasumber, tetapi juga aktif berdiskusi serta menyampaikan ide-ide usaha yang sedang mereka rintis.

“Satu hal dari saya, kegiatan ini sangat positif dan luar biasa. Kalian sudah menyelenggarakan sesuatu yang out of the box dan inspiratif,” ujar H. Hasbi dalam wawancaranya bersama panitia.

Panitia pelaksana berharap, seminar ini tidak sekadar menjadi ajang seremonial, tetapi menjadi titik awal bagi mahasiswa untuk terjun langsung dalam dunia usaha dan menjadi agen perubahan di daerah asal mereka masing-masing.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *