MAKASSAR | SUARAHAM – Sejumlah orang tua mahasiswa Universitas Bosowa (Unibos) mengungkapkan kekecewaan mendalam terhadap pihak kampus.
Kekecewaan ini dipicu oleh status akreditasi program studi kedokteran yang hingga kini masih berada pada peringkat C, padahal pihak kampus sebelumnya menjanjikan akan segera meningkatkan status akreditasi tersebut ke peringkat B.
Janji peningkatan akreditasi ini sangat penting, khususnya bagi para mahasiswa yang bercita-cita melanjutkan pendidikan ke jenjang spesialis. Namun, menurut para orang tua, janji tersebut hanya sebatas ucapan tanpa realisasi.
“Sejak awal kami dijanjikan bahwa kampus ini akan segera meraih akreditasi B agar anak-anak kami bisa lanjut ke pendidikan spesialis.Tapi sampai sekarang tidak ada kepastian, hanya janji manis saja,” ungkap RN orang tua mahasiswa kepada suaraham.com.
Ia menambahkan, banyak orang tua telah mengorbankan harta benda demi membiayai pendidikan anaknya di Unibos, dengan harapan sang anak bisa mencapai cita-cita sebagai dokter spesialis.
Biaya masuk yang tinggi, ditambah biaya per semester serta biaya tambahan lainnya, menjadi beban besar yang dirasa tidak sebanding dengan hasil yang diterima.
“Kami berharap anak-anak kami bisa menjadi dokter yang membanggakan dan berguna bagi masyarakat. Tapi kalau seperti ini, kami justru dirugikan, tidak hanya secara finansial, tetapi juga dari segi waktu dan masa depan anak-anak kami,” lanjutnya.
Pertemuan dengar pendapat terakhir yang dilakukan pada 17 Desember 2024 lalu juga belum menunjukkan adanya progres nyata terkait peningkatan status akreditasi. Hal ini semakin mempertegas kekecewaan para orang tua mahasiswa.
Akreditasi perguruan tinggi merupakan tolok ukur kualitas institusi pendidikan dan sangat menentukan kelayakan lulusan untuk melanjutkan pendidikan atau masuk ke dunia kerja profesional.
Status akreditasi C pada program kedokteran tentu menjadi penghalang besar bagi para mahasiswa yang ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
“Kalau seperti ini, siapa yang akan bertanggung jawab? Masa depan anak-anak kami dipertaruhkan,” tegas salah satu orang tua.
Para orang tua berharap pihak kampus segera mengambil tindakan konkret untuk menyelesaikan persoalan ini.
Mereka menuntut transparansi dan kepastian dari pihak universitas terkait proses peningkatan akreditasi yang selama ini hanya menjadi janji.