Tiga Bulan Mengabdi, Guru Ini Ubah Wajah Pendidikan di SD Inpres Romnus

Kepulauan Tanimbarsuaraham.com Dunia pendidikan di Kabupaten Kepulauan Tanimbar kembali mendapat angin positif melalui kiprah salah satu guru berprestasi, Lea Wuarlela, S.Pd., yang kini mengabdikan diri di SD Inpres Romnus, Kecamatan Wuarlabobar. Dalam kurun waktu tiga bulan sejak menerima Surat Keputusan (SK) Bupati Kabupaten Kepulauan Tanimbar sebagai Guru Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK), Lea telah menunjukkan dedikasi tinggi dalam membangun sistem pembelajaran dasar yang efektif dan menyenangkan bagi para siswanya.

Lea Wuarlela yang dikenal ramah dan penuh semangat ini memusatkan fokus pendidikannya pada penerapan konsep 3M (Menulis, Membaca, dan Menghitung) di kelas II. Menurutnya, penerapan metode 3M bukan sekadar rutinitas belajar, tetapi merupakan pondasi utama dalam membentuk karakter dan kemampuan dasar siswa di jenjang sekolah dasar.

“Saya ingin memastikan bahwa setiap anak di kelas saya tidak hanya datang ke sekolah untuk mendengarkan pelajaran, tetapi benar-benar memahami dan mampu mengembangkan kemampuan dasar mereka. Melalui metode 3M ini, anak-anak belajar berpikir logis, berani bertanya, dan memiliki semangat belajar yang tinggi,” ungkap Lea saat ditemui di ruang kelasnya, Selasa (8/10/2025).

Lea menjelaskan bahwa pendekatan yang ia lakukan tidak hanya berfokus pada kemampuan kognitif, tetapi juga menyentuh aspek afektif dan psikomotorik siswa. Misalnya, dalam kegiatan membaca, Lea membiasakan siswanya untuk membacakan cerita pendek di depan kelas agar melatih keberanian dan kemampuan berbicara di depan umum. Dalam kegiatan menulis, ia mendorong anak-anak menulis pengalaman harian mereka dengan cara sederhana untuk menumbuhkan minat literasi sejak dini.

Selain itu, Lea juga rutin memberikan bimbingan tambahan kepada siswa yang mengalami kesulitan belajar, terutama pada aspek membaca dan berhitung. “Saya percaya setiap anak memiliki kemampuan unik. Dengan pendekatan yang tepat dan sabar, semua anak bisa berkembang,” tambahnya.

Kepala Sekolah SD Inpres Romnus, F. Sabono, S.Pd., memberikan apresiasi tinggi terhadap metode dan dedikasi yang ditunjukkan oleh Lea Wuarlela. Ia menyebut bahwa inovasi pembelajaran yang dilakukan oleh Lea sejalan dengan visi besar sekolah, yakni pemberantasan buta huruf di lingkungan SD Inpres Romnus.

“Ibu Lea adalah contoh guru profesional yang mampu mengimplementasikan metode pembelajaran dengan baik. Kami di sekolah berkomitmen untuk terus mendukung upaya pemberantasan buta huruf di wilayah ini, dan apa yang dilakukan oleh beliau merupakan langkah nyata menuju tujuan tersebut,” ujar F. Sabono.

Ia juga menambahkan bahwa pihak sekolah akan terus mendorong para guru untuk menerapkan pembelajaran aktif dan kreatif, dengan pendekatan yang sesuai dengan karakteristik siswa di daerah pedesaan. “Anak-anak di wilayah seperti Wuarlabobar ini membutuhkan guru yang tidak hanya mengajar, tetapi juga menginspirasi. Dan Ibu Lea telah menunjukkan peran itu dengan sangat baik,” tambahnya.

Upaya Lea Wuarlela dalam membangun kualitas pendidikan dasar di SD Inpres Romnus mendapat sambutan positif dari para orang tua siswa. Mereka menilai bahwa metode 3M yang diterapkan telah membawa perubahan nyata terhadap kemampuan anak-anak mereka. Banyak siswa yang sebelumnya kesulitan membaca dan menulis kini mulai menunjukkan kemajuan signifikan.

Dengan semangat dan dedikasi para guru seperti Lea Wuarlela, harapan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di daerah terpencil seperti Kecamatan Wuarlabobar kian terbuka lebar. Pemerintah daerah pun diharapkan terus memberikan dukungan melalui program peningkatan kompetensi guru dan fasilitas belajar yang memadai.

Langkah kecil dari seorang guru di ruang kelas sederhana di SD Inpres Romnus kini menjadi bagian dari gerakan besar menuju pendidikan yang lebih inklusif dan bermutu di Kepulauan Tanimbar.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *