DAERAH  

Karya Cerdas Mahasiswa Unhas, Potensi Desa Biangloe Kini Terpeta Secara Digital

BANTAENG I SUARAHAM — Syarif Hidayatullah Andi Halid, mahasiswa Program Studi Ilmu Pemerintahan, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Hasanuddin (Unhas), berhasil menyelesaikan inovasi berupa peta potensi digital Desa Biangloe, Kecamatan Pajjukukang, Kabupaten Bantaeng.

Program ini merupakan bagian dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang bertujuan mendukung perencanaan pembangunan desa secara strategis, partisipatif, dan berbasis data.

Peta digital tersebut menjadi dokumen visual komprehensif yang memuat berbagai sumber daya dan potensi unggulan Desa Biangloe, meliputi beberapa sektor utama, di antaranya:

Pertanian dan Perkebunan: Area sawah produktif, perkebunan cengkeh, kakao, dan tanaman lokal bernilai ekonomi tinggi.

Pariwisata: Titik-titik wisata alam seperti air terjun dan panorama alam, serta potensi wisata budaya yang masih perlu digali.

UMKM: Sebaran usaha masyarakat, termasuk kerajinan tangan, produksi gula aren, dan industri rumahan.

Infrastruktur Sosial: Pemetaan sekolah, tempat ibadah, fasilitas kesehatan, dan balai desa.

Menurut Syarif, gagasan ini lahir dari kebutuhan desa akan data yang terintegrasi dan mudah diakses.

“Potensi Desa Biangloe sangat besar, namun belum seluruhnya terdokumentasi dengan baik. Melalui peta digital ini, kami ingin menghadirkan gambaran utuh tentang kekayaan desa sehingga bisa dimanfaatkan pemerintah desa, masyarakat, maupun calon investor,” ujar Syarif kepada Suaraham.com.
“Langkah ini merupakan wujud penerapan tata kelola pemerintahan desa yang transparan dan berbasis data,” tambahnya.

Proses penyusunan peta dilakukan melalui observasi lapangan, wawancara dengan aparat desa dan masyarakat, serta pengolahan data geospasial menggunakan aplikasi pemetaan digital.

Kepala Desa Biangloe, Amin Rais, menyampaikan apresiasi tinggi terhadap karya tersebut.

“Kami sangat berterima kasih kepada ananda Syarif dan pihak Universitas Hasanuddin. Peta ini bukan sekadar dokumentasi, tapi alat kerja strategis bagi pemerintah desa. Nantinya, peta ini akan menjadi acuan dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa (Musrenbangdes) dan promosi potensi desa ke investor maupun pemerintah daerah,” ujarnya.

Peta potensi wilayah Desa Biangloe kini telah diserahkan secara resmi dalam format digital dan cetak kepada pemerintah desa, untuk digunakan sebagai dasar pengambilan kebijakan pembangunan dan pengembangan potensi ekonomi masyarakat di masa mendatang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *