Kontraktor Asal Makassar Garap Proyek Rp3,23 Miliar di Tanimbar, Transparansi Dipertanyakan

Kepulauan Tanimbar, Suaraham.com — Pemerintah Kabupaten Kepulauan Tanimbar kini menjadi sorotan publik setelah muncul data proyek penanganan ruas Jalan Pasar Omele dengan nilai kontrak mencapai Rp3,23 miliar. Proyek tersebut dikerjakan oleh PT Nasha Karya Fortuna, perusahaan yang beralamat di Jl. Asoka No. 154, Makassar, Sulawesi Selatan.

Informasi yang diperoleh redaksi menyebutkan bahwa proyek ini berada di bawah tanggung jawab Dinas Sumber Daya Air, Bina Marga, dan Bina Konstruksi Kabupaten Kepulauan Tanimbar, dengan status kontrak ditandatangani pada Oktober 2025.

Nilai Anggaran: Rp3.250.000.000 Harga Kontrak: Rp3.234.255.446,06 Lokasi: Kecamatan Tanimbar Selatan

Proyek ini sebagai bagian dari program infrastruktur daerah yang dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) Tahun 2025, yang sebelumnya diserahkan oleh Penjabat Bupati Alwiyah Fadlun Alaydrus kepada DPRD Tanimbar pada 16 Desember 2024.

Namun, munculnya nama kontraktor asal luar daerah menimbulkan pertanyaan di kalangan masyarakat dan pemerhati.

Apakah pelibatan perusahaan dari Makassar, Sulawesi Selatan tersebut telah melalui mekanisme seleksi yang objektif dan sesuai prinsip efisiensi serta pemerataan ekonomi daerah, sebagaimana diatur dalam regulasi pemerintah?

Selain itu, publik kini menanti transparansi lebih lanjut terkait kualitas pekerjaan dan manfaat sosial ekonomi proyek bernilai miliaran rupiah ini — apakah benar-benar dirasakan masyarakat sekitar Pasar Omele atau hanya menjadi proyek rutin tanpa dampak nyata.

Penelusuran langsung tim Suaraham.com di lapangan menemukan tidak adanya papan informasi proyek di lokasi pekerjaan, padahal papan tersebut merupakan kewajiban setiap pelaksana kegiatan pemerintah sebagai bentuk keterbukaan publik.

Pemerintah daerah sebelumnya menegaskan bahwa keberhasilan pelaksanaan RAPBD 2025 bergantung pada sinergi antara eksekutif dan legislatif. Namun, fakta lapangan menunjukkan bahwa pengawasan dan transparansi masih menjadi tantangan besar untuk mewujudkan cita-cita “Tanimbar yang Mandiri dan Sejahtera.”

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *