METRO  

Peringati Sumpah Pemuda, Massa GRD Soroti Kegagalan Pemerintahan Prabowo–Gibran

MAKASSAR I SUARAHAM — Gerakan Revolusi Demokratik (GRD) menggelar aksi unjuk rasa di perempatan Jalan Hertasning–Pettarani, Kota Makassar, Senin (28/10/2025), bertepatan dengan peringatan Hari Sumpah Pemuda.

Dalam aksinya, massa GRD membawa berbagai spanduk dan poster bertuliskan tuntutan keras, di antaranya “Gulingkan Prabowo–Gibran, Adili Jokowi dan Kroninya, Stop Meracuni Anak-anak dengan MBG, dan Adili Pelanggar HAM.”

Jenderal Lapangan aksi, Doni, dalam orasinya menilai bahwa satu tahun kepemimpinan pemerintahan Prabowo–Gibran gagal total dalam mewujudkan janji-janji politiknya. Ia menuding kebijakan pemerintah justru menjauh dari kepentingan rakyat.

“Kebijakan yang berdampak langsung terhadap kesejahteraan rakyat diabaikan. Pemerintah lebih fokus pada program ambisius Makan Bergizi Gratis (MBG) yang justru berdampak buruk dan meracuni anak-anak sekolah,” tegas Doni.

Menurutnya, akar masalah gizi buruk di Indonesia bukan semata pada program bantuan makanan, melainkan pada kemiskinan struktural yang belum terselesaikan.

“Masalah gizi dimulai dari kesejahteraan orang tua. Jika gizi orang tua terpenuhi, maka anak-anak pun akan tumbuh dengan baik secara fisik dan intelektual,” ujarnya.

Dalam kesempatan itu, GRD juga menyoroti mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang dinilai bertanggung jawab atas berbagai kebijakan yang merugikan rakyat dan lingkungan.

“Kami mendesak agar Jokowi dan kroninya diadili atas kejahatan lingkungan, perampasan tanah adat, kriminalisasi petani dan aktivis, serta manipulasi konstitusi untuk melanggengkan dinasti politik,” seru Doni di hadapan massa.

Selain itu, GRD menuntut pemerintah agar menuntaskan kasus pelanggaran HAM berat yang hingga kini belum terselesaikan, termasuk kasus-kasus penghilangan paksa aktivis pro-demokrasi pada 1998.

“Pemerintah abai terhadap isu HAM. Prabowo Subianto yang diduga terlibat dalam pelanggaran HAM tahun 1998 hingga kini belum pernah diadili secara terbuka,” ujarnya lagi.

Ia menegaskan bahwa pihaknya akan terus mendesak agar semua pelaku pelanggaran HAM diadili di peradilan umum guna memberi rasa keadilan bagi korban dan keluarga.

Dalam aksi peringatan Sumpah Pemuda ini, Gerakan Revolusi Demokratik (GRD) menyampaikan sembilan tuntutan utama sebagai berikut:

Gulingkan pemerintahan Prabowo–Gibran.

Adili Joko Widodo dan kroninya.

Hentikan program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dianggap meracuni anak-anak.

Adili para pelanggar HAM.

Bebaskan seluruh tahanan politik.

Cabut UU TNI dan kembalikan tentara ke barak.

Tolak RUU Polri.

Sahkan RUU Perampasan Aset.

Tolak politik upah murah dan wujudkan upah layak bagi buruh.

Bebaskan 11 masyarakat adat Maba Sangaji.

Aksi tersebut berlangsung damai dengan pengawalan ketat aparat kepolisian.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *